1. Jurnal [back]
2. Hardware [back]
Alat dan Bahan:
- Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
- OP-AMP
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
- Sumber DC
Untuk menghasilkan arus DC
- Sumber AC
Untuk menghasilkan arus AC
- Kapasitor
- Osiloskop
- Jumper
Jumper adalah istilah dalam dunia elektronika untuk menghubungkan antara dua titik atau lebih
4. Analisa [back]
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian non-inverting pada percobaan!
Rangkaian Non-Inverting amplifier berfungsi untuk memperkuat tegangan keluaran. Sesuai terlihat pada rangkaian( Vin dihubungkan ke kaki positif op-amp ), arus yang mengalir dari Vin, kemudian akan masuk ke ke tahanan input(Rin), karena impedansi di input op amp sangat besar maka menyebabkan arus lebih memilih mengalir ke tahanan feedback(Rf) lalu kemudian akan menghasilkan tegangan keluaran. Didapatkan penguatan tegangan keluaran dari rangkaian inverting seperti rumus berikut :
Vout = (Rf+Rin/Rf).Vin
2. Apa pengaruh Vin terhadap Vout?
Jawab:
Vin berbanding lurus terhadap Vout. Dimana semakin besar Vin maka Vout semakin besar dan ketika Vin kecil maka Vout juga semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
pembalik polaritas dari Vin menjadi Vout. Semakin besar nilai +Vin maka semakin
besar juga +Vout nya dan begitupun sebaliknya.
Vout = (Rf+Rin/Rin).Vin
Vout = (Rf+Rin/Rin).Vin
3. Apa itu +Vsat, -Vsat, +Vmax, dan -Vmin?
Jawab:
+Vsat merupakan besar tegangan
input saat Vout pertama kali berubah setelah Vin diatur ke Vmax dan diturunkan
secara perlahan.
-Vsat merupakan besar tegangan
input saat Vout pertama kali berubah setelah Vin diatur ke Vmin dan dinaikkan
secara perlahan
+Vmax merupakan besar tegangan
output saat Vin berada pada keadaan minimum
-Vmax merupakan besar tegangan
output saat Vin berada pada keadaan minimum
4. Bagaimana pengaruh Vout Vin terhadap gain ?
Jawab:
Vout
berbanding lurus dengan gain. Semakin besar Vout maka Gain semakin besar pula.
Berbeda dengan Vin yang berbanding terbalik dengan Gain. Dimana saat Vin
semakin besar, maka gain semakin kecil. Sesuai dengan rumus:
|A| = Vout/Vin
5. Link Download [back]
File HTML - Download
File Rangkaian Percobaan 1 - Download
File Rangkaian Percobaan 2 - Download
File Rangkaian Percobaan 3 - Download
Video Simulasi Percobaan 1 - Download
Video Simulasi Percobaan 2 - Download
Video Simulasi Percobaan 3 - Download
Datasheet LM1458 - Download
No comments:
Post a Comment