Tuesday 15 September 2020

Laporan Akhir Percobaan 2





1. Komponen [back]

  • Seven Segment

Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.
Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk  dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.
Common Cathode merupakan bergabung menjadi satu Pin, sedangkan penujang Anoda bisa menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED.  Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.LED Seven Segment Display Tipe Common Katoda.
  • Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.


2. Rangkaian Simulasi [back]

3. Flowchart [back] 




4. Listing Program [back]

byte pin[] = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9};  //Deklarasi pin yang digunakan pada 7-segment dengan tipe data byte
void setup(){
  for (int i = 0; i < 9; i++) //Semua kode dalam fungsi hanya dieksekusi sekali
  {
    pinMode(pin[i], OUTPUT); //Kondisi perulangan dari 0 hingga batas kecil dari 9, diincrement
    }
}
void loop(){ //Semua kode dalam fungsi ini di eksekusi berulang
  digitalWrite(2, HIGH); //Pin 2 Seven Segmenr hidup
  digitalWrite(3, HIGH); //Pin 2 Seven Segmenr hidup
  digitalWrite(4, HIGH); //Pin 2 Seven Segmenr hidup
  digitalWrite(5,  LOW); //Pin 2 Seven Segmenr mati
  digitalWrite(6,  LOW); //Pin 2 Seven Segmenr mati
  digitalWrite(7, HIGH); //Pin 2 Seven Segmenr hidup
  digitalWrite(8, HIGH); //Pin 2 Seven Segmenr hidup
  digitalWrite(9, HIGH); //Pin 2 Seven Segmenr hidup
  }

1.             Pada listing program baris 1, apa yang terjadi jika tipe byte diganti menjadi tipe data integer?

Jawab: Perbedaan tipe data byte dengan integer adalah terletak pada kapasitas bitnya. Tipe data byte memiliki kapasitas 8 bit. Atau dari 0 sampai 255. Sedangkan tipe data integer berukuran 4 byte. Atau memiliki kapasitas -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647. Apabila diganti pada listing program, tidak terjadi perubahan, namun akan boros karena data yang digunakan kapasitasnya tidak terlalu besar, masih dapat ditampung dengan tipe data byte yaitu masih dalam rentang 0-255.

2.           Apakah ada perbedaan dari program ketika kita menggunakan seven segment common katoda dan seven segment common anoda?

Jawab: Apabila digunakan seven segment common katoda maka segmen akan aktif saat diberikan logika output HIGH agar LED nya menyala. Sehingga programnya untuk mengaktifkan LED adalah

  digitalWrite(2, HIGH);

  digitalWrite(3, HIGH);

  digitalWrite(4, HIGH);

  digitalWrite(5,  LOW);

  digitalWrite(6,  LOW);

  digitalWrite(7, HIGH);

  digitalWrite(8, HIGH);

  digitalWrite(9, HIGH);

Namun, saat digunakan common anoda maka segmen akan aktif satt diberikan logika output LOW agar LED nya menyala. Sehingga programnya untuk mengaktifkan LED adalah:

  digitalWrite(2, LOW);

  digitalWrite(3, LOW);

  digitalWrite(4, LOW);

  digitalWrite(5,  HIGH);

  digitalWrite(6,  HIGH);

  digitalWrite(7, LOW);

  digitalWrite(8, LOW);

  digitalWrite(9, LOW);


HTML - Download
Simulasi Proteus - Download
Listing Program - Download
Video - Download

No comments:

Post a Comment