Thursday, 20 February 2020

Rangkaian UTS : Rangkaian Conveyor



RANGKAIAN APLIKASI UTS (CONVEYOR)

1. Tujuan [back]
- Mengetahui bentuk rangkaian aplikasi Conveyor
-Memahami prinsip kerja rangkaian aplikasi Conveyor

2. Alat dan Bahan [back]

  • Gerbang AND
  • Gerbang XOR
  • L29D
  • Switch
  • Resistor
  • Motor
  • Sumber DC

3. Dasar Teori [back]

Conveyor

Conveyor atau mesin kompayer merupakan peralatan sederhana yang dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut suatu barang tertentu untuk kapasitas kecil sampai besar. Conveyor dijadikan sebagai alat transportasi yang cepat dan efisien. Conveyor terdapat beberapa macam, seperti roller conveyor, belt conveyor, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah industri kadang kala terdapat bahan-bahan yang berat dan juga berbahaya bahkan tidak bisa jika dibawa atau diangkut oleh manusia. sehingga diperlukan alat bantu angkut untuk mengatasi keterbatasan manusia tersebut dalam dal tenaga untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja industri. Untuk itu mesin kompayer banyak dipilih sebagai alat angkut bahan-bahan industri yang padat.
Selain itu conveyer juga sering digunakan di restoran restoran jepang sebagai alat bantu untuk menghantarkan makanan kepada pembeli. Budaya makan di jepang khususnya sushi sangatlah unik. Dimana meja nantinya akan dibuat melingkar mengelilingi koki yang sedang memasak. Kemudian sushi yang telah jadi di letakkan diatas conveyer yang nantinya akan berputar mengelilingi koki sesuai dengan bentuk meja. Pelanggan tinggal memilih makanan  sushi apa yang akan disantap.
Komponen yang dibutuhkan:


  • Gerbang AND





Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
  • Gerbang XOR

Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangkan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.

  • L293D





IC L293D adlah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai berikut.
Driver motor DC IC L293D memiliki feature yang lengkap untuk sebuah driver motor DC sehingga dapat diaplikasikan dalam beberapa teknik driver motor DC dan dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis motor DC. Feature yang dimiliki driver motor DC IC L293D sesuai dengan datasheet adlah sebagai berikut : 
Wide Supply-Voltage Range: 4.5 V to 36 V 
Separate Input-Logic Supply Internal ESD Protection 
Thermal Shutdown 
High-Noise-Immunity
Inputs Functionally Similar to SGS L293 and SGS L293D 
Output Current 1 A Per Channel (600 mA for L293D)
Peak Output Current 2 A Per Channel (1.2 A for L293D) 
Output Clamp Diodes for Inductive Transient Suppression (L293D)

  • Switch


Sakelar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah

  • Resistor


Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.

  • Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).

  • Sumber DC


Sebagai sumber arus DC

4. Percobaan [back]
1. Susun rangkaian seperti pada gambar

     2.Setelah itu tekan Run

Prinsip Kerja:
Posisi awal adalah seluruh switch dalam keadaan closed, Ketika salah satu switch dibagian atas dibuka, maka input yang akan masuk ke kaki XOR bagian atas adalah '0'. Sesuai dengan prinsip kerja dari gerbang XOR, apabila salah satu input adalah logika '0' dan input kaki lainnya adalah '1' atau sebaliknya, maka output nya adalah '1' output ini kemudian diteruskan ke gerbang AND yang salah satu kakinya dihubungkan ke ground sehingga berlogika '0'. Logika '0' ini kemudian masuk ke pin IN 2 dan IN4 dari IC L293D. Pada mulanya IC L293D sudah aktif karena logika pada pin EN1 dan EN2 adalah '1' yang artinya IC dapat digunakan (enable). Logika Output dari XOR yaitu '1' kemudian masuk ke pin IN1 dan IN3 dari IC L293D sehingga IN1 dan IN3 dalam keadaan aktif yang kemudian menggerakkan motor searah jarum jam. 
Prinsip Kerja;
Saat switch lain dibagian atas diputus, maka logika input pada kedua gerbang XOR akan sama, sehingga sesuai dengan prinsip kerjanya, outputnya akan menjadi '0'. Logika '0' ini kemudian masuk ke gerbang AND, sesuai dengan prinsip kerja gerbang AND apabila salah satu kaki input berlogika '0' maka output pasti '0' sehingga tidak ada arus masuk ke IC L293D dan motor tidak bergerak.


Prinsip Kerja:
Posisi awal adalah seluruh switch dalam keadaan closed, Ketika salah satu switch dibagian bawah dibuka, maka input yang akan masuk ke kaki XOR bagian bawah adalah '0'. Sesuai dengan prinsip kerja dari gerbang XOR, apabila salah satu input adalah logika '0' dan input kaki lainnya adalah '1' atau sebaliknya, maka output nya adalah '1' output ini kemudian diteruskan ke gerbang AND yang salah satu kakinya dihubungkan ke ground sehingga berlogika '0'. Logika '0' ini kemudian masuk ke pin IN 1 dan IN3 dari IC L293D. Pada mulanya IC L293D sudah aktif karena logika pada pin EN1 dan EN2 adalah '1' yang artinya IC dapat digunakan (enable). Logika Output dari XOR yaitu '1' kemudian masuk ke pin IN2 dan IN4 dari IC L293D sehingga IN2 dan IN4 dalam keadaan aktif yang kemudian menggerakkan motor berlawana arah jarum jam. 



 Prinsip Kerja:
Saat switch lain dibagian bawah diputus, maka logika input pada kedua gerbang XOR akan sama, sehingga sesuai dengan prinsip kerjanya, outputnya akan menjadi '0'. Logika '0' ini kemudian masuk ke gerbang AND, sesuai dengan prinsip kerja gerbang AND apabila salah satu kaki input berlogika '0' maka output pasti '0' sehingga tidak ada arus masuk ke IC L293D dan motor tidak bergerak.


5. Video [back]




6. Link Download [back]
Materi - Download
Datasheet IC L293D - Download
Datasheet AND 7408 - Download
Datasheet XOR - Download
File Html - Download
File Rangkaian Simulasi - Download
Video Rangkaian Simulasi - Download

Wednesday, 19 February 2020

Tugas Pendahuluan Modul 4





1. Kondisi [back]
Kondisi yang digunakan pada modul ini adalah Percobaan 1 kondisi 6 yaitu merancang rangkaian inverting amplifier sesuai pada percobaan dan ganti resistor dengan ukuran 2,2k ohm untuk R1 dan R2, atur tegangan input menjadi 3 V serta catatlah tegangan output yang dihasilkan.

2. Gambar Rangkaian Simulasi [back]
Setelah diukur tegangan:


3. Video Tutorial [back]

4. Prinsip Kerja Rangkaian [back]

Prinsip Kerja dari rangkaian Inverting Amplifier adalah rangkaian penguat yang bersifat membalik polaritas tegangan. Artinya ketika output positif masuk ke kaki negatif Op-Amp maka output yang keluar adalah negatif. Sebaliknya ketika output negatif masuk ke kaki positif Op-Amp maka output yang keluar adalah positif. Untuk penguatan apabila Ri=Rf maka tidak terjadi penguatan, apabila Rf>Ri maka ada penguatan yang dirumuskan:


apabila Rf<Ri maka tidak terjadi penguatan, melainkan terjadi pelemahan. 
Arah aliran arus pada op-amp inverting adalah dari sumber akan mengalirkan arus listrik sebesar I1, I1 masuk ke kaki Ri, kaki Ri akan terhubung dengan kaki negatif op-amp dan kaki Rf, dan diantara kaki negatif op-amp dipasang impedansi yang sangat besar sehingga I1 tidak bisa melewatinya. Tujuan dari diberikannya impedansi yang sangat besar adalah agar op amp tidak menyerap arus dari sumber.Sehingga I1 langsung menuju Rf, dan rangkaian menjadi rangkaian seri karena op-amp diblok tahanan yang terlalu besar tadi. Rangkaian seri, maka output juga akan seri, sehingga I1 juga diterima oleh output.

Diasumsikan bahwa saat arus mengalir dari pin positif sumber ke kaki masuk ke kaki positif Ri dan dilanjutkan dari kaki negatif Ri masuk ke kaki positif Rf, dan dari kaki negarif Rf ke output. Karena yang terdekat dengan kaki output adalah kaki negatif, maka persamaan dikalikan dengan negatif, sehingga polaritas output berlawanan dengan input.
Dari hasil simulasi didapatkkan V=2.98 V dimana ada 0.02 V yang hilang. Tegangan yang berkurang ini sebenarnya tidak hilang namun berubah menjadi kalor pada sumber tegangan. 

5. Link Download [back]
File HTML Download
File Simulasi Rangkaian  Download
Datasheet LM1458 - Download
Video Tutorial  Download

Modul 4




MODUL IV
OP-AMP DAN PEMBANGKIT GELOMBANG ISYARAT

1. Tujuan [kembali] 
  1. Merangkai dan menguji rangkaian inverting amplifier dan non inverting Amplifier
  2. Merangkai dan menguji penguatan pada suatu rangkaian amplifier
  3. Merangkai dan menguji rangkaian triangle wave generator
2. Alat dan Bahan [kembali] 
  1. Panel rangkaian op-amp
Sebagai modul untuk praktikum rangkaian inverting dan non inverting amplifier & adder

2. Modul Triangle Wave Generator
Sebagai modul untuk praktikum triangle wave generator

3. Osiloskop 

Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.

4. Multimeter

Pengertian dari alat yang juga dikenal dengan istilah multitester ini adalah sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk mengukur komponen listrik. Mulai dari mengukur hubungan Arus litrik (Ampere), Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut dengan AVO meter (Ampere, Voltage, Ohm).

5. Function Generator

Function generator atau generator fungsi merupakan alat uji elektronik yang bisa membangkitkan berbagai bentuk gelombang. Bentuk gelombang yang bisa dihasilkan oleh function generator diantaranya seperti bentuk gelombang sinus (Sine Wave), gelombang kotak (Square Wave), gelombang gigi gergaji (Saw Tooth Wave), gelombang segitiga (Triangular Wave) dan gelombang pulsa (Pulse).

6. Jumper

Jumper adalah istilah dalam dunia elektronika untuk menghubungkan antara dua titik atau lebih

3. Dasar Teori [kembali] 
Operational Amplifier
Operational Amplifier atau yang di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika.Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, buffer, adder (penjumlah),integrator dan
differensiator.

1. Rangkaiaan Inverting
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaiaan elektronika yang berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Jadi, ada tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplier adalah bisa lebih kecil nilai besaran dari 1. Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan menguatkan sebuah tegangan.


Resistor Rf melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran tak sefase sebesar 180 derajat, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan. Rumus dan rangkaiaan inverting dideskripsikan sebagai berikut :

2. Rangkaiaan Non-Inverting
Penguat non-inverting amplier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Rumus dan rangkaiaan non-inverting dideskripsikan sebagai berikut:
Triangle Wave Generator

Triangle Wave Generator atau Pembangkit Gelombang Segitiga umumnya terdiri dari 2 bagian utama. Bagian utama tersebut adalah rangkaian Non-Inverting schmitt triger oleh A1 dan rangkaian integrator yang dibangun oleh A2. Output rangkaian NonInverting schmitt triger pada Triangle Wave Generator atau Pembangkit Gelombang Segitiga ini berupa gelombang kotak yang digunakan untuk driver rangkaian integratorA2.

Rangkaian integrator yang diberi input gelombang kotak akan memberikan output berupa gelombang segitiga dan digunakan untuk umpan balik (feedback ke rangkaian Non-Inverting schmitt triger A1 pada rangkaian Triangular Wave Generator atau Pembangkit Gelombang Segitiga ini sehingga  rangkaian NonInverting schmitt triger A1 akan memberikan input ke integrator lagi dan hal ini berulang terus



Tuesday, 18 February 2020

Contoh Soal




1. No.1 7.4 Addere-Subtractor [back]
Apabila diketahui rangkaian Adder-Subtractor dengan bentuk dibawah ini
Memiliki logika ‘1’ pada Sub. Berapakah output biner yang dihasilkan apabila nilai A = 0100 dan B = 0011?
a.   0100
b.  0010
c. 0001
d. 1000

Jawaban: c. 0001
Saat logika pada sub adalah ‘1’, maka rangkaian berada pada mode subtractor sehingga akan melakukan operasi pengurangan B dari A. Apabila A= 0100 = 4; dan B=0011=3; maka 4-3 adalah 1 dengan bentuk biner 0001.

2. No.2 7.4 Adder-Subtractor [back]
. Apabila sub berlogika 0 maka apakah output yang dihasilkan apabila A=B=0010?
a. 1000
b. 1100
c. 0010
d. 0100

Jawaban: d. 0100
Saat logika sub adalah ‘0’, maka rangkaian akan melakukan operasi penjumlahan. Sehingga apabila input A=B=0010 = 2. Maka hasil dari 2+2 = 4 atau dalam bentuk biner 0100.

3. No.3 7.4 Adder-Subtractor [back] Apabila bagian SUB berlogika '1' maka rangkaian yang terbentuk adalah?
a. Adder
b. Subtractor
c. Buffer
d. Amplifier
e. Comparator

Jawaban : b
Saat logika di SUB adalah '1' maka rangkaian akan melakukan operasi Subtractor atau pengurangan.

4.No.1 Flip-Flop Application [back]
Susunlah rangkaian seperti gambar ini
Apakah yang akan terjadi apabila input pada D adalah ‘0’ dan clock berada pada posisi input ‘1?
a. Rangkaian dalam mode Reset, output 1
b. angkaian dalam mode Reset, output 0
c. Rangkaian dalam mode Set, output 1
d. Rangkaian dalam mode Set, output 0

Jawab: b. Rangkaian dalam mode Reset, output 0

Saat input D adalah ‘0’ dan clock berada pada input logika ‘1’, maka DTFF dalam keadaan reset hingga Q berlogika ‘0’. Yang menyebabkan output terakhir adalah logika ‘0’.


5. No.2 Flip-Flop Application [back]
Gambar berikut menunjukkan 2 buah gelombang pulsa, dengan gelombang A leading terhadap gelombang B, seperi pada gambar
Sarankan rangkaian flip-flop yang akan digunakan untuk mendeteksi kondisi ini dengan menghasilkan
a. D flip-flop yang dipicu oleh tepi positif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.53 (a), dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Bentuk gelombang A diterapkan pada input D, dan bentuk gelombang B diterapkan pada input clock. Jika kita periksa dua bentuk gelombang, kita akan menemukan bahwa, pada setiap kemunculan ujung terdepan dari bentuk gelombang B, gelombang A dalam keadaan logika '1'. Dengan demikian, output Q dalam hal ini akan selalu dalam logika '1'. Yang manakah rangkaian yang cocok?


a.




b.


c.

d.

e. Tidak terdeteksi

Jawaban: a
Dapat dibuktikan bahwa selama logika di D adalah '1' output pada Q juga akan selalu berlogika '1' meskipun input yang diberikan pada clock berubah - ubah.

6. No.3 Flip-Flop Application [back]
Dengan menukar koneksi bentuk gelombang A dan B ,output Q akan berada dalam keadaan logika '0' selama bentuk gelombang A mendahului phasa bentuk gelombang B. Dalam hal ini, pada setiap kemunculan edge leading dari waveform A (input clock), waveform B (input D) berada dalam keadaan logika ‘0’.
Manakah rangkaian flip-flop yang cocok untuk menggambarkan kondisi ini?
a. 

b. 

c. 

d. 

e. Tidak Terdeteksi

Solusi:
Dapat disimpulkan bahwa apapun input yang diberikan oleh clock, selama logika input yang diterima D adalah '0' maka output pada Q akan tetap '0'.

7. No.1 Input-Output Ports [back]


Perhatikan struktur pinout berikut. Struktur diatas merupakan struktur pinout dari … dengan tipe …
a.      Seri, PS/2 Konektor
b.     Seri, Universal Serial Bus
c.     Paralel, SCSI
d.     Paralel, IEEE – 488
Jawaban: b. Seri, Universal Serial Bus.

Struktur tersebut merupakan struktur pinout dari USB dengan tipe port seri. Port USB diperkenalkan pada tahun 1997 dan digunakan untuk menghubungkan printer, mouse, scanner, digital kamera dan perangkat penyimpanan eksternal ke komputer. Versi berbeda dari standar USB yaitu 0.9, 1.0, 1.1 dan 2.0, dengan USB 2.0 menjadi yang terbaru. Varian lain dari standar USB adalah radio implementasi USB berbasis spektrum, dikenal sebagai Wireless USB. Port USB dapat digunakan untuk menghubungkan 127 perangkat dan mendukung dua kecepatan data 1,5 Mbits / s (rendah kecepatan) dan 12 Mbits / s (kecepatan penuh). Sebagian besar perangkat USB 2.0 juga mendukung kecepatan data 480 Mbits / s (kecepatan tinggi). USB adalah koneksi dengan empat wire dan tersedia dalam dua tipe standar yang disebut sebagai tipe A dan tipe B. Versi miniatur dari konektor USB juga tersedia, yaitu Mini-A dan Mini-B. 



8. No.2 Input-Output Application [back]

Susun rangkaian seperti gambar berikut
Apakah output yang dihasilkan apabila nilai input AB0 – AB7 berturut – turut adalah 01010101 ?
a.       1
b. 0
c.  Tidak ada output
d.  1/0

Jawaban: b.0
Dari simulasi rangkaian didapatkan bahwa output yang didapatkan adalah 0 karena input yang masuk pada D berlogika ‘0’ sedangkan clock keseluruhannya berlogika ‘1’ sehingga DTFF dalam keadaan Reset dan outputnya berlogika ‘0’.

8. No.3 15.8 Input-Output Ports [back] Dibawah ini yang merupakan contoh dari paralel ports adalah?
a. PS/2 Connector
b. Fire Wire
c. IEEE-488
d. Universal Serial Bus

Jawaban : c
Contoh dari paralel ports adalah IEEE-488, SCSI, IEEE-1284

Saturday, 15 February 2020

Aplikasi Sederhana Lampu Lalu Lintas



RANGKAIAN APLIKASI SEDERHANA (LAMPU LALU LINTAS)

1. Tujuan [back]
- Mengetahui bentuk rangkaian aplikasi sederhana flip-flop
-Memahami prinsip kerja rangkaian aplikasi sederhana flip flop

2. Alat dan Bahan [back]
Gerbang AND
DT Flip-flop
Clock
Traffic Lights

3. Dasar Teori [back]
  • Gerbang AND




Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.

  • DT Flip-Flop
Data flip-flop merupakan pengemangan dari RS flip-flop, pada D flip-flop kondisi output terlarang (tidak tentu) tidak lagi terjadi. Data flip-flop sering juga disebut dengan istilah D-FF sehingga lebih mudah dalampenyebutannya. Data flip-flop merupakan dasar dari rangkaian utama sebuah memori penyimpan data digital. Input atau masukan pada RS flip-flop adalah 2 buah yaitu R (reset) dan S (set), kedua input tersebut dimodifikasi sehingga pada Data flip-flop menjadi 1 buah input saja yaitu input atau masukan D (data) saja. Model modifikasi RS flip-flopmenjadi D flip-flop adalah dengan penambahan gerbang NOT (Inverter) dari input S ke input R pada RS flip-flop seperti telihat pada gambar dasar D flip-flop berikut.

Pada gambar diatas input Set (S) dihubungkan ke input Reset (R) pada RS flip-flop menggunakan sebuah inverter sehingga terbentuk input atau masukan baru yang diberi nama input Data (D). Dengan kondisi tersebut maka RS flip-flop berubah menjadi Data Flip-Flop (D-FF). Pada perkembanganya D flip flop ini ditambahkan dengan input atau masukan control berupa enable/clock seperti ditunjukan pada gambar berikut.
Prinsip kerja dari rangkaian Data flip-flop dengan clock diatas adalahsebagai berikut. Apabila input clock berlogika 1 “High” maka input pada jalur data akan di teruskan ke rangkaian RS flip flop, dimana pada saat input jalur Data 1 “High” maka kondisi tersebut adalah Set Q menjadi 1 “High” dan pada saat jalur Data diberikan input 0 “Low” maka kondisi yang terjadi adala Reset Q menjadi 0 “Low”. Kemudian Pada saat input Clock berlogika rendah maka data output pada jalur Q akan ditahan (memori 1 bit) walaupun logika pada jalur input Data berubah. Kondisi inilah yang disebut sebagai dasar dari memor 1 bit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Data flip-flop berikut.

  • Clock

Untuk menampilkan hasil dari rangkaian
  • Traffic Lights



4. Percobaan [back]
Rangkaian 1
1. Susun rangkaian seperti pada gambar

     2.Setelah itu tekan Run

Prinsip Kerja:
Ketika clock belum diberikan, maka input pada clock U1 adalah '0' dan D pada mulanya berlogika '1', maka Q U1 berlogika '0' (menahan kondisi terakhir) sehingga lampu kuning mati. Output dari Q' U1 adalah '1' dan kemudian masuk kaki AND U3 dan Clock. Keadaan D U2 pada mulanya adalah '1' sehingga output pada Q U2 adalah '0' dan masuk ke U3 AND. Logika '1' dan '0' pada gerbang AND U3 menghasilkan output '0' sehingga lampu hijau mati. Output dari Q' U2 yang berlogika '1' kemudian masuk ke  lampu merah sehingga lampu merah menyala
Prinsip Kerja:
Saat diberikan clock pertama,maka input pada clock U1 adalah '1' dan D pada mulanya berlogika '0', maka Q U1 berlogika '1' sehingga lampu kuning hidup. Output dari Q' U1 adalah '0' dan kemudian masuk kaki AND U3 dan Clock. Keadaan D U2 pada mulanya adalah '1' sehingga output pada Q U2 adalah '0' dan masuk ke U3 AND. Logika '0' dan '0' pada gerbang AND U3 menghasilkan output '0' sehingga lampu hijau mati. Output dari Q' U2 yang berlogika '1' kemudian masuk ke  lampu merah sehingga lampu merah menyala.


 Prinsip Kerja:
Saat diberikan clock kedua,maka input pada clock U1 adalah '1' dan D berlogika '1', maka Q U1 berlogika '0' sehingga lampu kuning mati. Output dari Q' U1 adalah '1' dan kemudian masuk kaki AND U3 dan Clock. Keadaan D U2 adalah '0' sehingga output pada Q U2 adalah '1' dan masuk ke U3 AND. Logika '1' dan '1' pada gerbang AND U3 menghasilkan output '1' sehingga lampu hijau hidup. Output dari Q' U2 yang berlogika '0' kemudian masuk ke  lampu merah sehingga lampu merah mati.


5. Video [back]


6. Link Download [back]
Materi - Download
Datasheet DTFF - Download
Datasheet AND 7408 - Download
File Html - Download
File Rangkaian Simulasi - Download
Video Rangkaian Simulasi - Download