1. No.1 7.4 Addere-Subtractor [back]
Apabila
diketahui rangkaian Adder-Subtractor dengan bentuk dibawah ini
2. No.2 7.4 Adder-Subtractor
[back]
4.No.1 Flip-Flop Application
[back]
Memiliki logika ‘1’ pada Sub. Berapakah output biner yang
dihasilkan apabila nilai A = 0100 dan B = 0011?
a. 0100
b. 0010
c. 0001
d. 1000
Jawaban: c. 0001
Saat logika pada sub adalah ‘1’, maka rangkaian berada pada
mode subtractor sehingga akan melakukan operasi pengurangan B dari A. Apabila
A= 0100 = 4; dan B=0011=3; maka 4-3 adalah 1 dengan bentuk biner 0001.
. Apabila sub berlogika 0 maka apakah output yang dihasilkan
apabila A=B=0010?
a. 1000
b. 1100
c. 0010
d. 0100
b. 1100
c. 0010
d. 0100
Jawaban: d. 0100
Saat logika sub adalah ‘0’, maka rangkaian akan melakukan
operasi penjumlahan. Sehingga apabila input A=B=0010 = 2. Maka hasil dari 2+2 =
4 atau dalam bentuk biner 0100.
3. No.3 7.4 Adder-Subtractor [back] Apabila bagian SUB berlogika '1' maka rangkaian yang terbentuk adalah?
a. Adder
b. Subtractor
c. Buffer
d. Amplifier
e. Comparator
Jawaban : b
Saat logika di SUB adalah '1' maka rangkaian akan melakukan operasi Subtractor atau pengurangan.
3. No.3 7.4 Adder-Subtractor [back] Apabila bagian SUB berlogika '1' maka rangkaian yang terbentuk adalah?
a. Adder
b. Subtractor
c. Buffer
d. Amplifier
e. Comparator
Jawaban : b
Saat logika di SUB adalah '1' maka rangkaian akan melakukan operasi Subtractor atau pengurangan.
Susunlah rangkaian seperti gambar ini
Apakah yang akan terjadi apabila input pada D adalah ‘0’ dan
clock berada pada posisi input ‘1?
a. Rangkaian dalam mode Reset, output 1
b. angkaian dalam mode Reset, output 0
c. Rangkaian dalam mode Set, output 1
d. Rangkaian dalam mode Set, output 0
a. Rangkaian dalam mode Reset, output 1
b. angkaian dalam mode Reset, output 0
c. Rangkaian dalam mode Set, output 1
d. Rangkaian dalam mode Set, output 0
Jawab: b. Rangkaian dalam mode
Reset, output 0
Saat input D adalah ‘0’ dan clock
berada pada input logika ‘1’, maka DTFF dalam keadaan reset hingga Q berlogika
‘0’. Yang menyebabkan output terakhir adalah logika ‘0’.
Gambar berikut menunjukkan 2 buah
gelombang pulsa, dengan gelombang A leading terhadap gelombang B, seperi pada
gambar
Sarankan rangkaian flip-flop yang
akan digunakan untuk mendeteksi kondisi ini dengan menghasilkan
a. D flip-flop yang dipicu oleh tepi positif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.53 (a), dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Bentuk gelombang A diterapkan pada input D, dan bentuk gelombang B diterapkan pada input clock. Jika kita periksa dua bentuk gelombang, kita akan menemukan bahwa, pada setiap kemunculan ujung terdepan dari bentuk gelombang B, gelombang A dalam keadaan logika '1'. Dengan demikian, output Q dalam hal ini akan selalu dalam logika '1'. Yang manakah rangkaian yang cocok?
a.
b.
c.
6. No.3 Flip-Flop Application
[back]
a. Seri, PS/2 Konektor
8. No.2 Input-Output Application
[back]
c.
d.
e. Tidak terdeteksi
Jawaban:
a
Dapat dibuktikan bahwa
selama logika di D adalah '1' output pada Q juga akan selalu berlogika '1'
meskipun input yang diberikan pada clock berubah - ubah.
Dengan menukar koneksi bentuk gelombang A dan B
,output Q akan berada dalam keadaan logika '0' selama bentuk gelombang A
mendahului phasa bentuk gelombang B. Dalam hal ini, pada setiap kemunculan edge
leading dari waveform A (input clock), waveform B (input D) berada dalam
keadaan logika ‘0’.
7. No.1 Input-Output Ports
[back]
Manakah rangkaian flip-flop yang
cocok untuk menggambarkan kondisi ini?
e. Tidak Terdeteksi
Solusi:
Dapat disimpulkan bahwa apapun input
yang diberikan oleh clock, selama logika input yang diterima D adalah '0' maka
output pada Q akan tetap '0'.
Perhatikan struktur pinout
berikut. Struktur diatas merupakan struktur pinout dari … dengan tipe …
b. Seri, Universal Serial Bus
c. Paralel, SCSI
d. Paralel, IEEE – 488
Jawaban: b. Seri, Universal Serial Bus.
Struktur tersebut merupakan struktur pinout dari USB dengan tipe
port seri. Port USB diperkenalkan pada tahun 1997 dan digunakan untuk menghubungkan
printer, mouse, scanner, digital kamera dan perangkat penyimpanan eksternal ke
komputer. Versi berbeda dari standar USB yaitu 0.9, 1.0, 1.1 dan 2.0, dengan
USB 2.0 menjadi yang terbaru. Varian lain dari standar USB adalah radio
implementasi USB berbasis spektrum, dikenal sebagai Wireless USB. Port USB
dapat digunakan untuk menghubungkan 127 perangkat dan mendukung dua kecepatan
data 1,5 Mbits / s (rendah kecepatan) dan 12 Mbits / s (kecepatan penuh).
Sebagian besar perangkat USB 2.0 juga mendukung kecepatan data 480 Mbits / s
(kecepatan tinggi). USB adalah koneksi dengan empat wire dan tersedia dalam dua
tipe standar yang disebut sebagai tipe A dan tipe B. Versi miniatur dari
konektor USB juga tersedia, yaitu Mini-A dan Mini-B.
Susun rangkaian seperti gambar berikut
Apakah output yang dihasilkan
apabila nilai input AB0 – AB7 berturut – turut adalah 01010101 ?
a.
1
b. 0
c. Tidak ada output
d. 1/0
Jawaban: b.0
Dari simulasi rangkaian didapatkan
bahwa output yang didapatkan adalah 0 karena input yang masuk pada D berlogika ‘0’
sedangkan clock keseluruhannya berlogika ‘1’ sehingga DTFF dalam keadaan Reset
dan outputnya berlogika ‘0’.
8. No.3 15.8 Input-Output Ports [back] Dibawah ini yang merupakan contoh dari paralel ports adalah?
a. PS/2 Connector
b. Fire Wire
c. IEEE-488
d. Universal Serial Bus
Jawaban : c
Contoh dari paralel ports adalah IEEE-488, SCSI, IEEE-1284
8. No.3 15.8 Input-Output Ports [back] Dibawah ini yang merupakan contoh dari paralel ports adalah?
a. PS/2 Connector
b. Fire Wire
c. IEEE-488
d. Universal Serial Bus
Jawaban : c
Contoh dari paralel ports adalah IEEE-488, SCSI, IEEE-1284
No comments:
Post a Comment